Rabu, 17 September 2014

JAS MERAH KAMPUS PUTIH


Jas Merah Kampus Putih beda tipis sama Jas Merah Sekolah Putih. Label ini sebenarnya sudah lama melekat sama si achmad, bedanya paling cuma di jasnya saja. Dulu warnahnya merah muda, sekarang merah tua. Kayaknya Tuhan nyindir si achmad nih.. hahahaha.. dasar tua lu achmad.


Si Achmad yang dari timur bisa terdampar beribu-ribu kilometer untuk menempuh kuliah di tanah jawa tepatnya di kota malang yang terbilang sebagai kota pendidikan. Terlebih lagi tersesat di Universitas Muhammadiyah Malang yang terakreditasi "A" setelah menyerah di berbagai macam Universitas ternama di Indonesia Timur. Bisa di bilang ini rancana Tuhan, rencana yang katanya indah. Biarlah waktu yang menjawab apakah rencana ini indah atau sebaliknya?
gue doain mudah-mudahan INDAH ya bro.. Amin.

Kita flashback sebentar.. sekitar tanggal 23 agustus 2014 ke atas, hari yang di tunggu-tunggu telah tibah, dengan hati yang gelisah, takut dan penasaran yang bercampur aduk dengan dinginnya suasana pagi di kota yang terletak di kaki gunung itu. Achmad memberanikan diri untuk melihat pengumuman penerimaan mahasiswa baru. Ditatapnya layar smartphone putihnya, matanya berputar mengikuti gerakan loading. Sesaat setelahnya achmad kaget, ada perasaan tak percaya karena selama ini sebuah kalimat yang sering di tunggu-tunggunya itu berbeda dari yang sebelum-sebelumnya. 
"SELAMAT ANDA DITERIMA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYA MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN IESP". Kalimat ini terpampang dilayar smartphonenya.
Perasaannya saat itu seperti yang sering dibilang orang-orang, seperti mengonsumsi morfin, seakan-akan melayang, beban pikiran yang selama ini menyandranya seakan akan hilang begitu saja, hilang tanpa jejak.

Diakhir tahun 2014 si achmad menyandang status yang sangat sakral yaitu MAHASISWA. Dia pernah bilang padaku kayak gini: "mas bro? bisa nggak ya saya menjaga harkat dan martabat mahasiswa?" walaupun gue ngga bilang ke dia suatu saat nanti, dia pasti akan tahu dengan sendirinya kalau dia itu bisa.

Saya punya perasaan yang ngga enak nih tentang dia suatu saat nanti, jangan-jangan dia akan menjadi nahkoda yang ke 10 atau 11 bagi kapal ini. Yah.. ngga ada salahnyakan berperasangka baik.

oh iya.. orang yang paling berjasa mengantarkannya sampai kesini itu ibunya atau yang biasa ia panggil mama.

makasih mamanya uya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar